I Got a Boy (ExoShidae)

igotaboy

Title : I Got A Boy || Author : Tiffany Tania || Length: Drabble (SongFiclet) || Main Cast : Yuri-Kai, Seohyun-Sehun, Yoona-Luhan, Hyoyeon-Lay, Sooyoung-Chanyeol, Tiffany-Suho, Jessica-Kris || Genre : Romance, Little-Comedy

FF ini pure pemikiran aku sendiri gak ada sedikitpun unsur plagiat ya ada juga bagian yang aku ambil dari drama korea J FF ini juga sangat terinspirasi dari MV nya SNSD yang I Got A Boy ditambah imajinasi aku sendiri , bacanya sambil liat MV nya deh biar tau gitu atau gak bisa juga BackSongnya pake I Got A Boy. Mianhae typo bertebaran, terus ceritanya garing gitu-_- So, checkthisout!

Note :: If you dont like pairing, just go back! This story is mine! FF ini pernah aku publish di ExoShidae^^

***

Yuri-Kai

Hari ini aku tunggu kau di cafe biasa. Ingat! Jam empat kau harus sudah ada disana ya! Annyeong chagi”

Hari ini Kai mengajakku berkencan. Berkencan? Mungkin bukan itu maksudnya, dia hanya akan mengatakan sesuatu sepertinya. Kai semakin hari semakin sibuk karena dia sedang menyusun skripsi untuk tugas kuliahnya. Dia pernah berjanji dulu, jika dia selesai menyusun skripsi dan dinyatakan lulus dia akan sering mengajakku jalan-jalan. Entah mengapa, kadang aku merasa sangat lelah menjalani ini semua, aku lelah jika harus menunggu Kai lebih lama lagi. Tiba-tiba saja otakku memutar kejadian setahun yang lalu.

Flashback ON

“Kau ingin jalan-jalan denganku?” ucapku sembari menunjukkan foto sebuah pantai

“Hmmm” ucapnya sambil fokus terhadap tugas kuliahnya

“Ayolah, jangan terlalu keras begitu chagi. Aku tau kau sangat antusias dengan kelulusan itu, tapi kau jangan mengenyampingkan aku dong. Huh” ucapku memanyunkan bibir

“Ne, aku juga ingin sekali tapi kau tau kan tugasku sangat banyak?” ucapnya masih fokus terhadap tugasnya.

“Ah, yasudah jika kau banyak alasan aku akan pergi dengan namja lain. Lagian kau akan biasa-biasa saja kan? Tidak akan marahkan?”

Shireo. Walaupun aku sibuk tapi aku tidak akan membiarkanmu pergi dengan namja lain.” Ucap Kai sambil menarikku kepelukannya.

Flashback OFF

Ya aku sangat merindukan saat-saat dahulu, walaupun Kai sibuk tapi dia masih memperhatikanku. Tidak seperti sekarang dia sangat sibuk sampai-sampai mungkin dia lupa jika aku masih berstatus yeojachingunya. Sudah sekitar 15 menit aku menunggunya disini, namun tiba-tiba ada seseorang yang menutup kedua mataku.

“Chagi, mianhae aku telat” ucap Kai melepas tangannya dari kedua mataku

“Ne” ucapku sambil membuang muka

“Kau marah?” ucap Kai memegang tanganku

“Ani”ucapku singkat

“Sebagai permintaan maafku, aku membawakanmu ini chagi. Ayolah tengok ini, kau pasti menyukainya”

Aku mau tak mau harus membalikkan badanku, dan …

“Aaaaaaaaaaa, Kai bagaimana kau tau aku menyukai boneka ini?”

Aku melihat Kai membawa boneka ukuran jumbo yang sedang aku incar, sebuah boneka teddy bear putih yang sudah lama aku idam-idamkan. Aku memeluknya dengan erat sambil menciuminya.

“Hey, chagiya. Seharusnya yang kau cium ini aku, aku yang membelikannya untukmu” ucap Kai manyun

“Enak saja, sudah membuatku kesal masih saja minta jatah. Andwae”

“Huh, kau jahat” ucap Kai mendengus kesal

Chu~

Aku mencium pipi Kai sekilas dan memeluk boneka pemberiannya lagi dan lagi.

“Sudah ya, nanti jangan meminta jatah kepadaku lagi!”

“Ah chagi maksudku bukan itu tapi ini” ucap Kai menunjuk bibirnya.

***

Seohyun-Sehun

Pagi ini aku sangat senang sekali, karena Sehun mengajakku main. Walaupun aku bukan seorang yejachingunya tapi aku merasa sangat senang sekali. Aku mulai mengeluarkan semua bajuku, aku memilah-memilih baju dan sampai pada baju dress selutut berwarna pink serta cardigan berwarna putih. Tak lupa aku memakai bando pemberian Sehun kemarin, dan juga memakai sepatu all-stars hitam. Aku melihat pantulan wajahku dicermin, aku nampak begitu cantik.

“Seo Joohyun, kau nampak begitu cantik hari ini, maukah kau menjadi yeojachinguku?” ucapku mencoba membayangkan Sehun yang mengatakannya. Akupun menggeleng-gelengkan kepala sambil sesekali memukulnya.

“Pabo kau Seohyun, mana mungkin Sehun mengatakan itu? Haha pabbo”

Setelah melirik jam, akupun segera bergegas untuk pergi menemuinya di sebuah taman dekat Sungai Han. Sesampainya disana, mataku menerawang seluruh taman dan aku berhasil menemukan sesosok namja itu dari belakang tampaknya dia memang Sehun.

“Hmm, disana kau rupanya”

Karena terlalu bersemangat, aku mendatanginya dengan berlari sekencang-kencangnya. Tapi, tiba-tiba tali sepatuku terinjak dan..

Grep! Aku merasakan ada tangan seseorang yang melingkar dipinggangku. Gugup. Itu yang aku rasakan sekarang.

“Mmm.. mi..mianhae”ucapku membungkukan badan sambil mendongakkan kepala.

“Hah? Se..sehun? Ba..bagaimana kau bisa ada disini? Bukannya kau disana?” ucapku menunjuk pohon yang didiami namja tadi

“Kau ini ngaco, bagaimana mungkin aku ada disana sedangkan aku menolongmu. Kau pikir aku ini hantu” ucapnya melipat tangan dan memelototi aku.

“Ani, bukan itu maksudku”

Tiba-tiba Sehun jongkok dan membenarkan tali sepatuku sambil berbicara “Makanya, jika kau ingin menjadi yeojachinguku kau harus lebih hati-hati. Arra?” ucapnya bangkit dan mengelus puncak kepalaku.

“Mwo? Yeojachingu?” ucapku menganga

***

Yoona-Luhan

Jatuh cinta. Ya itu yang sedang kurasakan sekarang, aku nampak sedang menyukai seseorang yang bahkan sudah tidak asing dikehidupanku. Dia seorang namja yang baik, perhatian dan ah terlalu banyak rangkaian kata untuk mengatakan bahwa dia itu sempurna. Sedari tadi, aku hanya menatapnya sambil sesekali tersenyum, aku sedang memerhatikannya yang sedang bermain bola dilapang. Xi Luhan namanya. Tiba-tiba Chen mengagetkanku.

“Hei noona, apa yang sedang kau lakukan disini?”

“Andwae. Hanya sedang mencari udara segar, wae?”

Chen hanya melihatku dengan tatapan yang aneh. Tiba-tiba dia berjalan mendekati Luhan dia membisikkan sesuatu, tiba-tiba Luhan memandangku dan melambaikan tangan sambil tersenyum.

“Omonie, apa aku tidak bermimpi? Dia.. dia melambaikan tangan kepadaku?” Aku hanya tersenyum sambil sesekali menatapnya lagi.

Hari ini aku memutuskan untuk pulang tanpa Chen, karena Chen masih ada jadwal bermain bola. Sepanjang koridor, aku hanya mengayun-ayunkan tasku. Tiba-tiba pandanganku tertuju pada salah satu namja yang sudah sangat tidak asing dikehidupanku. Ya dia Luhan. Aku tertegun memandangnya, namun tiba-tiba aku menyadari dia juga melihatku. Aku langsung berbalik dan berniat untuk pulang namun apa daya dia memanggilku.

“Hey, kau yang sedang membawa tas pink! Kemari sebentar”

“A..ah.. Aku?”

“Ne, siapa lagi? Kesini”

Ah Yoona kau bodoh sekali bagaimana bisa kau tertangkap basah sedang memandanginya. Aku pun duduk dibangku sebelah Luhan.

“Mau minum cappucino?” ucapnya menyodorkan gelas kepadaku

“Ah, ne. Gomawo-yo”

Aku hanya memandanginya tanpa henti. Terimakasih tuhan kau akhirnya mendengarkan doaku, aku hanya ingin melihatnya lebih dekat, dan ternyata dia lebih tampan apabila dilihat dari dekat. Aku semakin jatuh cinta kepadanya.

“Xi Luhan imnida, kau siapa?” ucapnya mengulurkan tangan

“Im Yoon Ah imnida” ucapku membalas jabatan tangannya.

Cukup lama kami berjabat tangan. Sepertinya setelah kejadian ini, aku akan meledak dan terbang ketempat bidadari-bidadari berada. “Ummaaaaa, tolonglah anakmu ini. Dia sedang jatuh cintaaaaa!” ucapku berteriak dalam hati.

***

Hyoyeon-Lay

Sesudah kami comeback dengan single I Got A Boy, kami sangat sibuk dengan job yang kami terima dimana-mana. Ya semenjak kami comeback kami banyak diundang untuk mengisi acara-acara stasiun TV. Semenjak itu juga aku semakin giat dan giat lagi untuk belajar dance. Sampai-sampai temanku menghimbau agar aku tak terlalu keras dengan diriku sendiri.

“Hyo, sudahlah ini sudah malam. Lebih baik kau istirahat. Besok kita masih ada jadwal kan? Jangan sampai kau kecapean” Sunny menasihatiku.

Aku hampir bosan mendengar celotehan teman-temanku dan juga namjachinguku yang satu ini, Lay. Hampir setiap hari dia datang ke dorm membawakanku makan siang padahal aku sama sekali tak menyuruhnya.

“Hyo, ayolah makan dulu, ne? Ini aku yang memasaknya loh!”

“Ne, kamsahamnida chagi. Kau begitu perhatian terhadapku. Hehe” ucapku mengunyah makanan yang tadi disuapi Lay.

“Eh, besok setelah kau bekerja. Apakah ada acara?” tanya Lay

“Hmmm, sepertinya tidak. Wae?”

“Aku ingin berkencan, sudah lama kan kita tidak berkencan? Terakhir juga pada saat SMTOWN tour ke tokyo” ucap Lay sedih

“Ne chagi, aku mau. Sudahlah jangan cemberut kau tampak jelek” ucapku bercanda

“Serius chagi? Kau mau? Yeeee” ucapnya memelukku erat

Memang seperti ini kelakuan Lay manja. Tapi, aku sangat menyayanginya. Entah apa yang terjadi jika aku kehilangan namjachingu sepertinya. Setelah menyelesaikan kerja, aku sesekali melirik jam dan sepertinya aku telat. Sampai disana aku tidak melihat Lay, bahkan disana sangat sepi sekali.

“Kemana orang-orang? Mengapa tempat ini begitu sepi?”

25 menit sudah aku menunggu Lay disini, sesekali aku melirik jam dan ini sudah diambang batas kesabaranku. Dia tidak biasanya setelat ini, kemana dia? Mengapa tidak memberiku kabar kalau memang dia ada acara lain.

“Awas kau Lay! Mati kau jika kau berani-beraninya mendatangiku!” ucapku pergi

Namun tiba-tiba seseorang menarikku, dan kulihat dia Lay. Dia tampak terengah-engah seperti sudah lari marathon saja, aku yang melihatnya hanya memasang wajah datar dan diselangi senyum smirk.

“Mian chagi, tadi..tadi.. ban mobilku kempes. Jadi aku terpaksa menambalnya dahulu” ucapnya engap-engapan.

Plak! Karena emosiku yang memuncak, aku menamparnya. Seraya itu aku pergi, tiba-tiba Lay memelukku dari belakang. Dia selalu tau cara meredam emosiku, emosiku akan meredam jika dia memelukku dr belakang.

“Mian..mianhae chagiya. Aku tidak bermaksud membiarkanmu menunggu lama. Sungguh, ban mobilku kempes chagi. Aku tidak berbohong”

“Geurae, gwenchana Lay” ucapku melepas pelukannya dan berbalik. “Mianhae aku tadi menamparmu, aku sangat emosi. Mianhae” ucapku menangis. Lay yang melihat itu hanya tersenyum dan memelukku sambil menepuk-nepuk punggungku. “Tak apa-apa kau menamparku, asalkan kau tetap ada disampingku itu akan menjadi baik-baik saja Hyo” ucapnya memelukku lagi. Aku hanya tersenyum sumringah “Gomawo, Tuan penyabar, Saranghae” ucapku membalas pelukannya.

***

Sooyoung-Chanyeol

Park Chanyeol, seorang namja bersuara berat yang sedang menghipnotisku. Berawal dari perkenalanku di facebook, akhirnya aku bisa sedekat ini dengannya. Tak henti-hentinya aku online hanya untuk chat dengannya. Aku sangat penasaran dengan namja ini. Dia tampaknya pria baik ya walaupun mukanya kadang-kadang terlihat seperti yang ingin menikamku. Akhirnya orang yang kutunggu-tunggu on juga. Aku berharap dia men-chat ku duluan. Dan benar saja dugaanku.

Park Chanyeol

“Hei, noona manis.

Choi Sooyoung

“Ah, bisa aja kau ini”

Park Chanyeol

“Eh aku serius, boleh minta nomer handphonemu?”

“Mwo? Dia meminta nomer handphoneku? Omo, apa aku sedang bermimpi?” ucapku sambil mencubit-cubit pipiku.

Choi Sooyoung

“Ah, ne. Ini XXXXXXXXX”

Park Chanyeol

Geurae, aku akan menelponmu nanti malam. Anneyeong”

Akhirnya diapun offline, aku hanya senyum-senyum sendiri sambil sesekali memeluk boneka kesayanganku. Hari sudah malam aku dibuat galau olehnya, bagaimana tidak? Dia berjanji menelponku namun sekarang sudah hampir pukul delapan malam dia masih juga tidak meneleponku. “Ah, sepertinya dia hanya menggodaku agar aku berharap kepadanya. Enak aja dasar namja jahat. Kau pikir kau siapa? Bisa-bisanya memainkan perasaanku! Sudahlah lebih baik aku tidur saja!” ucapku sambil merebahkan tubuh dikasur kesayanganku ini. Setelah setengah terlelap, tiba-tiba teleponku berdering. Dengan malasnya aku melirik jam dan itu jam sepuluh malam. “Siapa sih seenaknya saja mengganggu ketenangan orang! Dasar!” ucapku menggerutu.

Yeoboseyo”

“Ini, noona manis kan?”

“K..kau Park Chanyeol kan?” ucapku membulatkan mataku

Ne, mian noona aku baru menelponmu. Apa aku mengganggumu?”

“Ah, ani ani. Sama sekali tidak”

“Jjinja? Apakah kau sudah tidur?”

“Ani, aku sedang mengerjakan tugasku wae?”

“Bisakah kau keluar sebentar?”

“Hah?”

Akupun berjalan keluar lalu perlahan aku membuka pintu lalu aku terbelalak. Ada seorang namja yang sedang diam didepan pintu. Lalu diapun berbalik.

Hei, noona manis?” ucapnya sambil memberiku sebuket bunga mawar. Akupun hanya tersenyum kikuk menghadapinya.

***

Tiffany-Suho

Chagi, apa kau sedang sibuk?” ucapnya diseberang telepon. Ya dia namjachinguku. Kim Joonmyeon namanya atau sering akrab disapa Suho. Tumben sekali dia meneleponku, biasanya dia tidak memiliki waktu untuk meneleponku.Jangankan menelepon untuk mengirimkan satu smspun tidak!

Ne, ada apa? Tumben sekali kau menanyakanku. Biasanya kau sibuk dengan duniamu sendiri”

“Hari ini aku tidak ada pekerjaan. Mau pergi berkencan denganku?”

Apa? Dia mengajakku kencan? Sudah lama dia tidak mengajakku kencan. Terakhir kali aku kencan itu dua bulan yang lalu. Dan itupun gagal, karena dia harus kembali ke kantor dan akhirnya meninggalkanku dicafe. Mengingat itu aku hanya bisa mendengus kesal.

Chagi, apa kau mendengarku?” ucapnya membuatku agak sedikit kaget

Bagaimana nanti saja, aku tidak mau seperti kencan dua bulan yang lalu. Kau bilang tidak ada pekerjaan tapi kau meninggalkanku”

“Ayolah chagiya, aku berjanji tidak akan merusak kencan kita ini. Bogoshippo Tiffany”

“Ne baiklah jam 4 di cafe biasa. Jika kau telat lihat saja! Bogshippo-yo Suho”

Setelah mematikan telepon, aku bergegas untuk mandi. Dan tentunya berdandan untuk kencanku bersama namjachinguku ini. Ya, walaupun dia terkadang menyebalkan tapi aku tetap menyayanginya. Setelah sampai di cafe, aku melihat namja yang sedang duduk dikursi ujung cafe. Akhirnya aku mendatanginya.

Tidak biasanya kau telat, nona Tiffany” ucapnya sambil tersenyum

“Mian, tadi aku terlalu lama dikamar mandi. Tumben kau tidak telat, biasanya ju-“

Belum selesai berbicara Suho langsung menarikku untuk duduk disebelahnya, dan meletakkan telunjuknya dibibirku. Tiba-tiba seorang pelayan datang, dan meletakkan dua ice cream diatas meja. Dan itu ice cream kesukaanku, ice cream vanilla oreo. Melihat ice cream senyumku tiba-tiba mengembang. Suho yang melihatnya hanya tersenyum sambil mengelus pipiku.

“Ayo, kita makan ice cream nya”

“Ne, gomawo Suho”

Dia memang paling tau tentangku, jika aku sedang tidak mood aku selalu merengek meminta ice cream padanya. Tapi kali ini aku tidak merengek sama sekali, namun dia sepertinya sudah bisa menebak keinginanku. Aku memakan ice cream dengan lahapnya. Sampai-sampai ice cream itu belepotan. Suho melihatku dan tertawa.

“Ada apa? Kenapa kau menertawaiku?” ucapku agak kikuk

“Ada ice cream didekat bibirmu. Kau ini seperti anak TK saja” ucapnya mengelus bagian yang terkena ice cream. Kutatap mukanya, lalu aku hanya tersenyum. Dia memang selalu manis jika berada disampingku. “Entah apa yang terjadi jika aku kehilanganmu, Kim Joonmyeon” ucapku sambil tersenyum memandanginya membersihkan bagian bawah bibirku.

***

Jessica-Kris

Namaku Jessica Jung, yang akrab disapa Jessica. Aku memeliki satu adik, namanya Krystal. Dia sangat cantik, baik, juga easy-going ya tidak jauh sepertiku. Tapi ada satu yang aku tidak miliki dari dia, namjachingu. Sebenarnya aku punya, tapi serasa tidak punya. Karena selama hubungan, aku hanya menjalaninya dengan datar-datar saja. Berbeda dengan adikku, dia memiliki namjachingu yang sangat perhatian, sweet, ya dia adalah Choi Minho. Aku terkadang iri terhadapnya, bagaimana tidak? Dia selalu bersama-sama, berpegangan tangan, sesekali berpelukan padahal dia baru saja jadian. Sedangkan aku? Jangankan memeluk, memegang tangankupun dia tidak pernah. Namanya Wu Yi Fan, atau yang sering akrab disapa Kris. Seorang namja yang dingin, cuek. Hubunganku dengannya masih seumur jagung, baru berjalan seminggu. Tapi entah kenapa aku masih tahan dengan kelakuannya itu. Tiba-tiba handphoneku berdering.

Ne?”

“Aku ingin hari ini kita bertemu disungai Han aku menunggumu disana sekarang juga.”

Dan sambungannya pun terputus, ada apa dengannya? Mengapa mengajak bertemu mendadak begini. Aku langsung bersiap-siap dengan secepat kilat. Tiba disana, aku menduduki bangku yang biasa kami duduki. Tapi, aku tidak mendapati Kris disini, kemana dia? Bilang padaku jangan telat tapi dia sendiri telat. Tiba-tiba duduklah seorang namja disebelahku.

“Kau darimana? Kenapa telat? Kau tidak tau aku sudah menunggumu sedari tadi”

“Jangan berbohong, aku tau kau baru datang. Aku tadi membeli minum dulu disana. Sudah jelas-jelas aku melihatmu baru datang” ucapnya lempeng sambil menunjuk warung yang dia diami. Dan benar saja warung itu hanya berjarak 5 meter dariku. Aku yang merasa malu hanya menundukkan kepalaku. Dengan rasa malu akupun memulai percakapan.

Ada apa kau mengajakku bertemu? Jangan bilang kau kangen kepadaku, ya kan?

“Haha, geer sekali kau. Bukannya kau yang setiap hari mengirimku sms sampai sepuluh kali. Jadi siapa yang kangen? Aku atau kau?” ucapnya masih dengan wajah datar

“Ah, kau ini jadi pacar tidak ada romantis-romantisnya. Mengapa aku punya pacar sepertimu, kaku seperti boneka!”

“Suruh siapa kau mau jadi pacarku? Siapa yang mendekatiku duluan waktu itu? Kau pura-pura jatuh didepanku hanya untuk mencari perhatianku iya kan?”

“Euuuurgh, terserah kau saja. Memang kau ini bukan seorang namja idaman!” ucapku berdiri dan pergi meninggalkannya. Tiba-tiba dia menarik pergelangan tanganku, aku kaget ini pertama kalinya dia memegang tanganku.

Hehe mian chagiya aku hanya bercanda, jangan marah dong”

“Bercandamu keterlaluan! Dan tunggu,kau memegang tanganku? Haha lucu sekali, sejak kapan kau berubah pikiran? Bukankah selama ini kau tidak pernah ingin memegang tanganku”

“Makanya duduk dulu, baru aku akan menjelaskan.”

Akupun hanya menurut, aku duduk lagi disebelahnya. Tiba-tiba dia memegangi tanganku dia mengelus-elus punggung tanganku dan itu membuatku tersenyum walaupun masih malu-malu tapi aku senang akhirnya dia mau memegang tanganku.

“Lalu, apa alasanmu? Mengapa tidak mau memegang tanganku?”

“Emm.. hehe.. Mian sica, waktu itu aku terkena penyakit kurap makanya aku tidak mau memegangimu, takutnya kau tertular. Hehe”

“Wu Yi Faaaaaaaaaaaaaaaaaaan!!!!!!!!!!!”

***END***

Garing kan? Pasti gak dapet feelkan? Haha maaf aku bikin FF ini sekali jadi, pasti amburadul deh hasilnya. Maaf juga aku gak bikin yang Sunny sama Taeyeon nya. Aku udah kehabisan akal nih. Maaf banget FF ku yang garing ini-_-

Tapi, gomawo buat yang udah baca^^

So, what your favorite story?

2 thoughts on “I Got a Boy (ExoShidae)

    1. Hehehe sengaja buat end aku bikin kocak(?) 😀
      Makasih ya udah mau baca, masih banyak kok yang lain. Silahkan dibaca, tapi jangan lupa komen nya 😉

Leave a comment